May Day di Batam, Buruh Tuntut Empat Poin

BATAM, KABARBATAM.com- May Day, yang biasa di peringatan sebagai hari Buruh se-Dunia itu, buruh di Batam menyuarakan empat tuntutannya kepada pemerintah, selasa (01/05/18) di depan Pemko Batam Centre.

Sekjen Konsulat Cabang Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Kota Batam, Suprapto, mengatakan, peserta yang ikut meramaikan May Day ini berasal dari berbagai Kota Batam, yaitu, Tanjunguncang, Mukakuning, Kabil, Sekupang, Batuampar, Batam Centre, dan kawasan industri lainnya dan diikuti puluhan ribu pekerja.

Bacaan Lainnya

Adapun pawai buruh bergerak dari kawasan industri dimana mereka bekerja dan berkumpul di depan Kantor Wali Kota Batam.

Ia menyampaikan, dalam tuntutannya kepada pemerintah, buruh meminta empat poin sebagai bahan evaluasi untuk kesejahteraan buruh.

“Kami menuntut empat tuntutan yang kami suarakan kepada pemerintah sebagai bahan evaluasi untuk keseejahterakan buruh,” bebernya.

Empat tuntutan tersebut yaitu, menolak PP No 78 tahun 2015 tentang Pengupahan, menuntut pemerintah agar menurunkan harga sembako dan bahan bakar minyak (BBM), menolak Perpres No 20 tahun 2018 tentang Tenaga Kerja Asing (TKA), dan mendesak Gubernur Kepri segera menerbitkan SK Terkait penetapan UMS Kota Batam.

Suprapto menegaskan, dalam penerapan dan pembahasan upah yang selama ini di gulirkan kurang berpihak kepada buruh, terlihat jelas dari angka yang ditetapkan jauh di bawah angka yang diajukan oleh serikat pekerja, Untuk itu kami menolak PP No 78 tahun 2015,” terangnya.

Lanjutnya, saat ini upah buruh di Kota Batam berkisar tiga juta rupiah (Rp.3 juta lebih), dan ini jauh dari kata mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidup para buruh di tengah tingginya harga berbagai kebutuhan pokok (sembako) di Kota Batam saat ini.

“Kami meminta pemerintah aspirasi buruh dengan menurunkan harga sembako dan BBM, ” paparnya.

Dalam aksi orasi, para buruh juga menyoroti tentang Perpres No 20 Tahun 2018 tentang kemudahan perizinan bagi TKA.

May Day di Batam kali ini selain buruh menyuarakan tuntutannya kepada pemerintah tentang perbaikan kesejahteraan buruh, aksi tersebut juga di warnai dengan joget bareng aparat kepolisian, dengan penuh tawa riang dan keakraban. (*) IKA

TERDEPAN TV

Pos terkait