TERDEPAN.CO.ID,BATAM- Pemberian Vaksin Campak dan Rubella di Pulau Abang Kecamatan Galang Batam Kepulauan Riau masih diangka yang sangat memprihatinkan dibanding jumlah peserta yang seharusnya diberikan, hal ini disampaikan oleh Dr. Silvi, pada Selasa (28/08/18) yang mengatakan bahwa hingga saat ini tidak ada KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) berat yang dilaporkan dari anak-anak yang telah dilakukan vaksinasi.
Dr. Silvi menyampaikan, di Kecamatan Galang ada 2 Puskesmas yaitu Puskesmas Galang dan Puskesmas Rempang Cate sedangkan Puskesmas Galang mewilayahi 5 kelurahan, sedang Puskesmas Rempang cate mewilayahi 3 Kelurahan.
Kelurahan yang masuk wilayah Puskesmas Galang yaitu Kelurahan Sembulang, Karas, Sijantung, Galang Baru dan P.Abang. Sedangkan yang masuk ke Wilayah kerja Puskesmas Rempang Cate yaitu Kelurahan Rempang Cate, Subang Mas dan Air Raja.
Ia mengatakan, Imunisasi MR sendiri bermanfaat untuk mencegah penyakit Campak dan Rubella. Introduksi vaksin MR ini ditujukan pada anak usia 9 bulan sampai 15 tahun. Untuk pelaksanaannya sendiri, dibagi 2 tahap.
Tahap pertama di bulan Agustus untuk anak usia sekolah. Sedangkan bulan September anak balita.
Ada 29 Sekolah di Wilayah kerja Puskesmas Galang yang menjadi tempat kegiatan imunisasi, dg rincian 5 POS PAUD, 2 TK, 16 SD dan 5 SMP dan 1 MTS. Dg jumlah sasaran seluruh anak sekolah sebesar 2552 anak. Dari keseluruhan sasaran anak sekolah, yang telah diimunisasi sebesar 1551 orang (60.77%).
Untuk Kelurahan P.Abang sendiri ada 5 sekolah di wilayahnya, yaitu POS PAUD Kasih Ibu, SDN 020 P.Abang, SMPN 24 P.Abang, SDN 013 Air Saga, dan SDN 012 Petong. Untuk jumlah sasarannya berturut turut yaitu 15, 121, 78, 59 dan 68. Adapun dari jumlah siswa d masing-masing Sekolah tersebut yang telah diimunisasi berturut-turut yaitu 10 (66.67%), 30 (24,79%), 10 (12,8%), 30 (50,84%), dan 25 (36,76 %).
Pelaksanaan Imunisasi ini kami membentuk 3 tim dari Puskesmas yang turun bergantian. Satu Tim terdiri dari 4 orang dengan dibantu petugas kesehatan di Pustu (Puskesmas Pembantu)/ (Polindes) Pondok Bersalin Desa/ Poskesdes (Pos Kesehatan Desa) setempat. Guru serta kader setempat juga turut membantu selama pelaksanaan kegiatan.
Menurutnya, untuk pemberian Vaksin Campak dan Rubella di Pulau Abang, petugas kesehatan, mengalami kesulitan meyakinkan warga tersebut karena adanya penolakan dari masyarakat dan siswa yang ada di Pulau ujung Selatan Pulau Batam ini, yang menyampaikan rasa takut untuk dilakukan suntik Vaksin karena sebelumnya telah mendengar adanya informasi bahwa ada sebagian warga yang mengalami insiden setelah dilakukan suntik Vaksin Rubella.
“ Hingga saat ini tidak ada KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) berat yang dilaporkan dari anak-anak yang telah dilakukan vaksinasi, “terangnya.
Dr.Silvi ditemani Bidan Meri yang bertugas di Pulau Abang ini menyampaikan, dengan tidak disuntiknya Vaksin Rubella dampak yang akan diakibatkan bisa menimbulkan kecacatan apabila penyakit tersebut menular kepada Ibu hamil.
“ Untuk Vaksin Rubella sendiri, dampak yang paling ditakutkan adalah kecacatan apabila penyakit itu tertular kepada ibu hamil, apa lagi kalau di trimester pertama ibu hamil yang tertular Rubella, maka bisa keguguran dan kalo lahir cacat, anaknya Buta seperti Katarak, kelainan Jantung, dan Tuli, “terangnya.
Dokter Umum yang kesehariannya memakai busana Hijab ini berharap kepada masyarakat bisa lebih berpartisipasi aktif dalam kegiatan imunisasi MR untuk balita di bulan September depan, dan masyarakat tidak terpengaruh dengan informasi Hoax yang ada di media sosial maupun dari orang yang tidak bertanggung-jawab.
“ Dengan capaian imunusasi yang tinggi harapannya, tujuan imunisasi MR untuk eliminasi penyakit rubella bisa tercapai sehingga tidak akan ada lagi anak-anak yang lahir cacat karna ibunya tertular rubella saat hamil, dan Saya berharap masyarakat tidak terpengaruh terhadap berita berita hoax yang di media sosial bahwa vaksin campak itu berbahaya itu tidak benar, dan dari seluruh kecamatan yang kita vaksin sebanyak 1000 anak, alhamdullilah laporannya yang mengatakan ada kematian, sampai sekarang tidak ada sama sekali dan yang beredar di masyarakat dari media sosial itu adalah HOAX, “tutupnya. IKA