Belajar di Gedung DPRD, Siswa SD Melati Indah Mengeluh Tidak Konsen Belajar

Siswa SD Melati Belajar diatas lantai Gedung DPRD Kota Batam
Siswa SD Melati Belajar diatas lantai Gedung DPRD Kota Batam

TERDEPAN.CO.ID,BATAM- Beginilah nasip para siswa SD Melati Indah yang sedang belajar di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Batam, paska Sekolah yang digunakan setiap harinya digusur pihak pengembang PKP pada tanggal 12 september 2018 lalu, yang beralamat di Baloi Kebun, Selasa(18/09/18) Batam, Kepulauan Riau.

Dengan beralas lantai tempat terbuka, para siswa-siswi ini mencoba untuk terus belajar walaupun tidak bisa konsentrasi penuh, karena berseliweran tamu yang datang ke kantor Dewan ini.

Bacaan Lainnya

Sekolah Dasar yang telah berdiri sejak tahun 2003 ini, adalah sekolah yang menampung lebih dari 50 siswa yang kurang mampu dari kelas 1 sampai kelas 6 dan sudah mengantong ijin dari Dinas Pendidikan kota Batam serta telah meluluskan 3 periode.

Keinginan untuk tetap mengenyam pendidikan tidak menyurutkan niat para siswa dan guru pengajar untuk tetap melanjutkan proses belajar mengajar, dengan mengambil alternatif mendatangi Gedung DPRD Kota Batam yang nota bene rumah rakyat sebagai tempat belajar mengajar sementara sambil menunggu uluran tangan dan kepedulian anggota Dewan yang saban harinya berkantor di Gedung tersebut.

Kepala SD Melati Indah Leunora, dalam wawancaranya menyampaikan, dengan kedatangan para siswa dan guru mendatangi kantor DPRD Kota Batam ini adalah sebagai bentuk upaya mencari simpati dan bantuan kepada wakil rakyat ini untuk mendengar dan melihat keluh kesah mereka dengan membangun kembali sekolah mereka yang telah dihancurkan oleh pihak pengembang.

Leunora menegaskan, sebelum ada penjelasan dari anggota Dewan, mereka akan tetap melanjutkan proses belajar mengajar sampai tuntutan dibangunnya sekolah kembali dipenuhi.

“Harapan saya saat ini adalah sekolah harus di bangun kembali agar kedepan anak-anak ini bisa belajar dan saya inginkan anak-anak ini punya masa depan seperti anak-anak yang lain, “jelas Leunora.

Hal yang sama disampaikan Ema, siswi yang kelas 5 menyampaikan harapannya kepada wakil rakyat agar membantu mencarikan solusi dengan membangun sekolahnya yang dihancurkan agar dapat kembali belajar seperti sediakala.

Menurutnya saat ini, Ia bersama teman-temannya yang tinggal beberapa puluh orang ini, tidak bisa konsentrasi belajar ditempat terbuka dengan kondisi  yang kurang layak.

“Bapak Dewan permintaan kami agar sekolah kami di bangun kembali agar kami bisa sekolah, disini kami kurang konsentrasi belajarnya, enak di sekolah sendiri bisa konsentrasi “pinta Ema yang ditujukan kepada Anggota Dewan yang membidangi Pendidikan.

Dari pantauan dilapangan, tamu dan angota Dewan yang melihat seakan berlalu begitu saja. BGS/IKA

TERDEPAN TV

Pos terkait