
TERDEPAN.CO.ID,JAKARTA- Kurs Dolar AS jatuh ke level terendah lebih dari satu minggu pada akhir perdagangan Jumat waktu setempat atau Sabtu pagi WIB, mempertahankan kerugian, setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan perjanjian tentatif dengan anggota parlemen untuk mengakhiri penutupan sebagian pemerintah AS selama tiga minggu.
“Reaksi dolar AS tidak terlalu kuat karena ketidakpastian tetap ada,” kata Juan Perez, pedagang mata uang senior, di Tempus In, seperti yang dikutip dari Reuters.
Dalam perdagangan sore, indeks dolar AS turun 0,8 persen menjadi 95,812, sebelumnya jatuh ke level terendah satu minggu.
Pada Kamis (24/1), indeks dolar naik ke tertinggi tiga minggu di 96,676.
Bukan cuma dolar yang melemah, S&P Global Ratings juga menyatakan bahwa perekonomian AS kehilangan setidaknya US$6 miliar (sekitar Rp84 triliun) selama penutupan pemerintahan, yang diakibatkan lesunya aktivitas perekonomian AS dengan dunia luar karena ketidakhadiran pekerja.
“Meskipun penutupan telah berakhir, ketidakpastian kesepakatan pembukaan pemerintahan kemungkinan akan membebani kepercayaan bisnis dan sentimen pasar keuangan,” kata S&P dalam keterangan resmi yang dikutip dari Reuters.
Trump akhirnya mengumumkan kesepakatan dengan Partai Demokrat untuk sementara waktu membuka kembali pemerintahan federal AS pada Jumat (25/1).
Pemerintahan AS telah tutup selama lima minggu akibat perselisihan alot tentang pendanaan untuk tembok perbatasan AS-Meksiko.
“Kami telah mencapai kesepakatan untuk mengakhiri penutupan dan membuka kembali pemerintah federal,” kata Trump seperti dilaporkan AFP, Jumat (25/1).
“Sebentar lagi saya akan menandatangani RUU untuk membuka pemerintahan kita selama tiga minggu, sampai 15 Februari,” tambahnya.(*)
Sumber : Antara