PT FCS Lirik Investasi di Batam karena FTZ dan Perijinan yang Mudah

Gubernur Kepri, Nurdin Basirun saat meresmikan PT FCS RGP Plastics di Nongsa Kabil Batam
Gubernur Kepri, Nurdin Basirun saat meresmikan PT FCS RGP Plastics di Nongsa Kabil Batam

TERDEPAN.CO.ID,BATAM- PT FCS RGP Plastics yang bergerak dalam pengolahan bijih plastik menjadi produk plastik berminat menanamkan investasinya di Batam, karena mudahnya mengurus perijinan yang hanya butuh waktu 4 jam dan menggunakan sistim Free Trade Zone (FTZ).

Chairman PT FCS Groub Taiwan, Wang Po Hsun dalam presskon menyampaikan, Batam memiliki kawasan perdagangan Free Trade Zone (FTZ) yang masih diminati oleh para pengusaha asing yang akan menanamkan investasinya di Batam yang didukung dengan mudahnya perijinan dalam kurun waktu 4 jam selesai.

Bacaan Lainnya

“Karena Batam adalah Free Trade Zone untuk ekspor import sangat gampang, sehingga Kami memilih ke Batam dan untuk perijinannya, mengurus 4 jam sudah approve dan ini akan menjadi motivasi bagi pemerintah Taiwan, yang tentunya juga untuk mengajak yang lainnya berinvestasi ke Batam, “kata Wang dalam bahasa Mandarin yang sudah di terjemahkan, saat peresmian pabrik pembuat plastik yang beralamat di Jalan Patimura Kel. Kabil, Kec. Nongsa Kota Batam yang juga dihadiri oleh gubernur Kepri Nurdin Basirun dan Walikota Batam, Rudi.

Wang juga mengapresiasi Negara Indonesia dan Pemerintah Kota Batam yang telah memberikan dukungan sehingga PT FCS bisa berproduksi dan berjalan dengan lancar.

“PT PCS Palastic berdiri sejak april 2018 dan mendapat dukungan penuh dari pemerintah Indonesia khususnya pemerintah daerah Kota Batam, sehingga bisa diresmikan pada tanggal 28 maret 2019 ini, “ lanjut Wang.

Operational Manager PT FCS RGP Plastics menambahkan, dari modal awal 100 Milyar kini sudah mendapatkan penambahan modal sebanyak 200 M dengan total 300 M yang didapat dari kerjasama antara PT FCS Groub Taiwan dengan perusahaan yang ada di Amerika dan Singapura.

“Dengan modal sekitar 100 Milyar modal awal da nada penambahan 200 M, sehingga saat ini sudah melampaui sekitar 300 M, ada penambahan yang merupakan joint adventure antara PT. FCS Groub di Taiwan, Amerika, bersama Singapura untuk pengolahan biji plastik menjadi bahan plastik yang memiliki kualitas dan penerapan teknologi tinggi, yang diimpor dari Negara Jepang, dalam pemilahan limbah plastik, “terang Adi di ruang terpisah.

Lanjut Adi, guna meningkatkan kualitas, PT FCS akan terus meningkatkan kerjasama dengan pemerintah Kota Batam untuk mengurangi limbah sampah serta membantu peningkatan PAD Kota Batam.

“ Kami akan bekerjasama dengan pemerintah Kota Batam untuk mengurangi limbah sampah di TPA yang ada di Batam dengan prioritas merekrut karyawan lokal dengan dibantu karyawan luar, “ paparnya.

Adi menerangkan, untuk hasil produksi 80 persen untuk ekspor sampai ke USA dan 20 persen untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri, “jelas Adi menutup perbincangan.

Penulis: IKA

 

TERDEPAN TV

Pos terkait