Widiastadi : Jangan Putus Asa Karena Putus Asa Adalah Kehancuran

Komisi III DPRD Kepri dari Fraksi PDI Perjuangan, Widiastadi nugroho,ST berphoto bersama dengan mengkampanyekan angka tiga dengan simbul salam tiga jari

BATAM,TERDEPAN.CO.ID- Widiastadi Nugroho,ST adik bungsu mantan Gubernur Kepri Surya Respationo yang memiliki hobby berburu dan aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan dan pemerintahan, adalah sosok seorang wakil rakyat di Komisi III DPRD Kepri dari Fraksi PDI Perjuangan, di kenal sebagai seorang sosok yang ramah dan peduli terhadap lingkungannya.

Dalam kiprahnya, bapak dua orang anak dari Kendida Eka Puspita dan Tamara Oktariva dan istrinya Farida Tri Budiarti dengan lahir tahun 1966 di Kebumen Jawa Tengah ini terus melakukan karya untuk masyarakat di lingkungannya.
Memiliki motto “ Jangan Pernah Putus Asa” mendorongnya untuk terus berbuat kebajikan bagi masyarakat dan keluarga.

Bacaan Lainnya

Ia berpendapat dengan motto yang telah terpatri dalam hidupnya, mendorongnya untuk berbuat serta tidak gentar dan lelah maupun bosan untuk mendengar asiprasi masyarakat, khususnya masyarakat kecil.

Widi atau yang biasa di sebut ii ( red. Nama panggilan) berusaha mendengar, menampung dan memahami setiap keluhan warga yang membutuhkan bantuannya.
Sebagai wakil rakyat, panggilan hati nurani untuk berbuat, terus berkumandang, bahkan tak segan Dirinya langsung turun sendiri ke tempat rumah-rumah warga sekedar bersilaturahmi dan menghadiri suatu kegiatan.
Beberapa sumbangan untuk kepentingan masyarakat umum, telah di berikan agar warga yang membutuhkan bisa menggunakannya peralatan tersebut dengan sebagaik-baiknya.

Adapun sumbangan yang telah di berikan kepada warga seperti halnya di Posyandu Cempaka Sari RW XII Perum Oma Batam centre Kelurahan Baloi Permai Batam kota, yaitu berupa kursi plastik sebanyak 50 buah, tenda, peralatan sound system potable 2 unit.
Tidak hanya memberikan sumbangan peralatan, beberapa kegiatan seperti senam bersama, Fogging, juga di lakukan untuk mengantisipasi adanya jentik nyamuk demam berdarah (DBD) di sekitar lingkungan rumah warga.

Kegiatan Fogging di lingkungan masyarakat Legenda

Beberapa keluhan warga tentang tidak mengalirnya air bersih secara normal dan kabel listrik di Posyandu serta pagar pembatas dan permintaan pengadaan meja Posyandu juga telah di tampung guna tindak lanjut berikutnya.

Widi bahkan sangat ramah dan sabar mendengarkan keluhan warga, ketika warga meminta untuk melanjutkan pembangunan TPQ di lingkungannya yang belum selesai.
Dalam wawancaranya, Widi mengatakan, apa yang bisa di lakukan secepatnya akan segera di tindak lanjuti seperti air bersih, listrik dan keperluan masyarakat yang memang harus segera di tangani.

Ia berjanji untuk pembangunan TPQ akan di ajukan pada anggaran perubahan 2018 pada bulan juni ini, yang nantinya akan di anggarkan sebanyak Rp.200 juta.
“ Saya akan follow dan tindak lanjuti keluhan warga, bagi saya kalau masyarakat sejahtera Saya ikut sejahtera, “ terangnya, minggu pagi (15/04/18).

Widi berpesan kepada masyarakat agar pada pemilu legeslatif nantinya, memilih pemimpin yang bisa berbuat untuk masyarakat.

“ Pesan Saya, pilihlah seorang pemimpin yang bisa berbuat untuk masyarakat, dan jangan pilih seorang pemimpin yang tidak bisa berbuat, “ pungkasnya. IKA

TERDEPAN TV

Pos terkait