Kurang Kader, Lima Partai di Karimun Tak Penuhi Kuota Bacaleg

TERDEPAN.CO.ID, KARIMUN – Sedikitnya ada lima partai politik di Kabupaten Karimun yang tak mampu memenuhi kuota bacaleg di seluruh daerah pemilihan (Dapil). Bahkan sekelas partai besar seperti Partai Persatuan Indonesia (Perindo) dinyatakan tak mampu melengkapi kuota bacalegnya untuk beberapa dapil.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Karimun, Eko Purwandoko mengatakan, untuk Partai Perindo dia tidak mengetahui persis dapil mana yang tak mampu dipenuhi partai besutan Hari Tanu Soedibjo ini. Karena komisioner yang lain yang melakukan pemeriksaan berkas.

Bacaan Lainnya

Selain Perindo, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dinyatakan tidak memenuhi kuota bacaleg di dapil II (Moro dan Durai), selebihnya di dapil I, III dan IV dinyatakan lengkap sesuai jumlah kursi di setiap dapil.

Kemudian, Partai Garuda hanya satu dapil yang terisi yakni dapil IV (Meral, Meral Barat dan Tebing). Bahkan untuk dapil tersebut yang terdapat 11 kursi, pengurus Partai Garuda hanya menempatkan lima bacaleg dan tetap memenuhi kuota perempuan yakni dua orang.

“Partai Garuda hanya mengisi satu dapil saja dan itu pun tidak ful 11 bacaleg. Mereka hanya menempatkan lima bacaleg. Sedangkan di dapil I, II dan III tidak ada satupun bacaleg yang tertera alias kosong. Alasan pengurus Partai Garuda tidak menyertakan bacalegnya pada dapil I, II dan III karena ada persoalan internal partai serta kesulitan mencari kader yang mumpuni,” kata Eko di ruang kerjanya, Jumat (20/07/18).

Selanjutnya, Partai Berkarya yang juga tak mencukupi kuota bacalegnya khususnya di dapil III (Kundur, Kundur Barat, Kundur Utara, Belat dan Ungar). Dari sembilan kursi, partai tersebut hanya menempatkan tiga bacalegnya untuk didaftarkan pada detik terakhir dan datang ke kantor KPU pada pukul 22.WIB Selasa malam (17/07/18). Sedangkan untuk dapil I, II dan IV Partai Berkarya memenuhi semua jumlah bacalegnya.

Terakhir ada Partai Bulan Bintang (PBB) yang juga dinyatakan tidak melengkapi jumlah bacaleg di beberapa dapil. Hanya saja, Eko tidak dapat memastikan dapil mana saja yang tidak lengkap. Dia beralasan tidak menerima berkas partai tersebut dari komisioner atau rekannya yang lainnya, yang menerima berkas bacaleg yang diserahkan.

“PBB pun sama ada yang tidak lengkap bacalegnya. Tadi malam mereka datang mendaftar sekitar pukul 22.00 WIB, hampir bersamaan dengan Partai Berkarya.

Eko menilai, kondisi yang terjadi bisa jadi partai politik kesulitan mencari kader yang militan, sehingga terpaksa mengosongkan beberapa posisi dapil. Padahal para pengurus partai rata-rata merupakan orang lama yang sudah malang melintang di dunia politik. (KR2)/ IKA

TERDEPAN TV

Pos terkait