Pesawat Penyusup Langit Kepri Lakukan 60 Kali Pelanggaran

Petugas Airnav Batam Sedang Memantau Kedatangan Pesawat ke Bandara Hang Nadim Batam

 

Petugas Airnav Batam Sedang Memantau Kedatangan Pesawat ke Bandara Hang Nadim Batam

TERDEPAN.CO.ID,BATAM- Pesawat Penyusup yang masuk di wilayah NKRI khususnya wilayah Kepri dan Batam tercatat sudah ada sebanyak 60 kali pelanggaran, hal ini menjadi perhatian yang serius dari TNI AU  dibawah Komando Pertahanan Udara Nasional disingkat Kohanudnas, Selasa (30/10/18).

Bacaan Lainnya

“Dari Informas Kohanudnas sendiri sudah terjadi 60 pelanggaran yang mayoritas ada di perbatasan wilayah singapura dan Indonesia, “terang Mi’wan Muhammad selaku GM Airnav cabang Batam.

Ia menjelaskan, Kohanudnas merupakan komando utama terpenting dalam kekuatan Markas Besar TNI, Kohanudnas berfungsi sebagai mata dan telinga yang mengawasi berbagai pergerakan pesawat udara yang melintasi wilayah Indonesia yang tidak memiliki ijin resmi.

“ Tugas dari Kohanudnas yaitu menjaga keamanan dan kedaulatan wilayah NKRI dari gangguan pesawat-pesawat asing yang tidak berijin masuk wilayah Indonesia, “paparnya.

Mi’wan Muhammad selaku GM Airnav cabang Batam.

Mi’wan dalam keterangannya menyampaikan, keberadaan TNI AU dengan mendatangkan pesawat tempur Sukhoi dan satu helicopter, TS 3010, Ts 2705, Ts 3007 dan Heli Caracal EC – 725 ini merupakan suatu bentuk kesigapan dalam mengamankan wilayah udara (Langit) Indonesia dari pesawat asing yang menyusup ke wilayah NKRI khususnya Batam yang langsung berbatasan dengan Singapura.

“Tujuan Sukhoi ada di Bandara Hang Nadim sendiri yaitu untuk mencegah apabila ada potensi-potensi melakukan pelanggaran, maka pesawat Sukhoi akan melakukan Intersave

Menurutnya, pelanggaran pesawat asing yang masuk tanpa ijin paling banyak berasal dari Negara Singapura ke Batam.

Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan (Perum LPPNPI) atau AirNav Indonesia cabang Batam ini mulai beroperasi dua hari yang lalu tepatnya pada Minggu (28/10/18) ini.

Airnav Batam juga bekerjasama dengan TNI AU dan BMKG untuk memberikan informasi kondisi cuaca baik di Bandara Hang Nadim dan tiga lokasi alternatif yaitu, Tanjung Pinang, Natuna dan Pontianak.

Kerja sama tersebut terkait dengan koordinasi pertukaran data dan informasi penerbangan serta penegakan hukum di wilayah udara Indonesia, “ pungkasnya.IKA

TERDEPAN TV

Pos terkait