Presiden Filipina Duterte Hadiahi Penembak Polisi yang Terlibat Jual Narkoba

Presidenn Filipina Rodrigo Duterte

TERDEPAN.CO.ID,MANILA- Presiden Filipina Rodrigo Duterte memuji baku tembak operasi pemberantasan narkoba yang menewaskan seorang kolonel polisi. Kolonel Polisi Santiago Rapiz tewas ketika operasi yang berlangsung di Dipolog City, Mindanao, Senin malam waktu setempat (5/11/2018).

Dia termasuk dalam daftar 6.000 tersangka pengedar narkoba, dan melawan ketika rekan-rekannya mencoba untuk menangkapnya. Rapiz diduga berkomplot dengan bandar narkoba Melvin “Dragon” Odicta, yang dilaporkan tewas bunuh diri pada Agustus 2016.

Bacaan Lainnya

Dalam pertemuan yang membahas narkoba, Duterte menyebut Rapiz sebagai ninja, yakni polisi yang menjual kembali narkoba yang didapat dari penggerebekan.

“Kemarin (Senin) saya mendengar seorang polisi berpangkat Kolonel tewas dalam baku tembak. Ternyata dia adalah polisi ninja,” ujar presiden 73 tahun itu.

Diwartakan Russian Today Selasa (6/11/2018), dia menawarkan hadiah bagi setiap polisi yang membunuh atasan maupun rekannya karena tepergok jual narkoba.

“Saya bakal memberikan hadiah bagi polisi yang membunuh para ‘ninja’ itu. Hadiah itu berupa uang serta liburan ke Hong Kong,” tutur Duterte.

Sebelumnya, dia menawarkan hadiah hingga 3 juta peso, sekitar Rp 828,6 juta, bagi siapapun yang berhasil menembak mati “polisi ninja” tersebut.

Presiden yang akrab dipanggil Digong itu berujar, dia mengancam bakal membunuh aparat yang kedapatan mengedarkan narkoba. Dia juga menuturkan telah menjadikan narkoba sebagai isu utama, dan siap mengerahkan militer untuk membantu polisi memberantas narkoba.

“Jangan pernah menghancurkan generasi muda maupun negara saya. Karena saya bakal membunuh kalian semua,” ancam presiden berjuluk The Punisher itu.(*)

 

TERDEPAN TV

Pos terkait