Panglima TNI: Langgar Aturan NKRI Harus di Tindak Tegas

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto saat menghadiri rilis BC Batam bersama Kapolri Tito Karnavian, KPK, Jaksa Agung, Menkeu Sri Mulyani dan Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto saat menghadiri rilis BC Batam bersama Kapolri Tito Karnavian, KPK, Jaksa Agung, Menkeu Sri Mulyani dan Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan.

TERDEPAN.CO.ID,BATAM- Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto akan menindak tegas bagi para pelanggar aturan hukum yang ada di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) khususnya di wilayah teritorial udara, Selasa (15/01/19) hal tersebut di sampaikan saat melakukan kunjungannya ke Batam dalam rangka menghadiri rilis penegahan BC Batam di Pelabuhan Batu Ampar Batam.

pesawat kargo jenis Boeing B777 yang dioperasikan oleh maskapai Ethiopian Air dengan nomor registrasi ET-AVN di Bandara Hang Nadim

Panglima menegaskan, pengejaran  dengan memaksa mendarat sebuah pesawat kargo jenis Boeing B777 yang dioperasikan oleh maskapai Ethiopian Air dengan nomor registrasi ET-AVN di Bandara Hang Nadim, Batam pada  Senin (13/1/2019), merupakan bukti ketegasan TNI atas pelanggaran wilayah kedaulatan udara yurisdiksi Indonesia tanpa dilengkapi Flight Clearance (FC).

Bacaan Lainnya

“ Siapa melanggar kedaulatan harus di tindak sesuai dengan aturan yang ada di Indonesia, “ terangnya.

Ia menyampaikan, pesawat asing muatan kargo  tersebut membawa mesin dan beberapa kelengkapan aksesoris pesawat tanpa dilengkapi dokumen melintas di wilayah NKRI.

“Dari pengecekan yang dilakukan di lapangan, pesawat tersebut membawa aksesoris dan mesin pesawat (Cargo Engine Rolrois), dan alasan kenapa masuk ke NKRI, itu yang Kita cari, kenapa Dia masuk ke wilayah RI tanpa ijin, “ ungkapnya.

Menurutnya, kemungkinan alasan pilot membawa pesawat tersebut melintas ke wilayah RI karena dugaan bahwa pengamanan di wilayah RI tidak begitu ketat dan kurangnya peralatan dan persenjataan yang memadai untuk mengejar pesawat mereka.

“ Bisa jadi menurut mereka, Ah masuk ke wilayah Indonesia paling TNI tidak bisa nangkap, kemudian apabila radarnya tidak bisa nangkap, karena tidak punya pesawat sehingga tidak bisa intersafe , kemungkinan itu seandainya, Ia tidak bisa intersafe, ach paling nota protes, tapi Kita tidak dan tetap menegakan aturan, siapa melanggar kedaulatan harus di tindak sesuai dengan aturan yang ada di Indonesia, “tegas Panglima.

Menko Maritim, Luhut Binsar Panjaitan menambahkan, bahwa Indonesia tidak lemah seperti yang di dengungkan Negara lain,  dan TNI akan terus melakukan pengawasan dan kontrol untuk menjaga wilayah kesatuan RI tanpa harus dengan menggunakan keributan.

“Kita tidak seperti yang dikatakan orang, Kita akan mulai mengontrol, mulai dari wilayah perairan kita tanpa harus rebut-ribut, kata Luhut menutup wawancara.

Redaksi

 

TERDEPAN TV

Pos terkait