TERDEPAN.CO.ID,BATAM- Aliansi Mahasiswa Kota Batam kembali melakukan aksi unjuk rasa, kedua kalinya yang berlangsung di kawasan Batam Center, Selasa (19/2/2019) pagi.

Sedikitnya sebanyak 70 mahasiswa dari berbagai fakultas di Batam tersebut meneriakan berbagai kecaman dan tuntutan kepada Walikota Batam, Muhammad Rudi yang dinilai lemah dalam mengambil tindakan tegas kepada bawahannya yang telah menyalahgunakan wewenang jabatannya dengan membantu koruptor melalui surat edaran yang ditandatangani oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Batam beberapa waktu lalu.

“ Kami Mahasiswa se Kota Batam menilai dalam hal ini Walikota Batam, H. Muhammad Rudi tidak memiliki taring dalam mengambil keputusan dan kebijakan yang akan diambil terhadap anak buahnya Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Batam yang telah menyalahgunakan wewenangnya membantu koruptor melalui surat edaran yang ditandatangani, “ terang Ketua Orasi yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI)  Marselianus Taufan.

Dalam orasi tersebut mahasiswa menuntut empat poin tuntutan yang disuarakan dalam bentangan spanduk serta teriakan orasi yang dilakukan di tiga tempat yaitu di depan Kantor, Kejaksaan Negeri, DPRD dan Pemko Batam yakni, meminta agar Sekda kota Batam dicopot dari jabatannya, meminta kepada aparat penegak hukum untuk menindaklanjuti penyalahgunaan wewenang yang dilakukan oleh Sekda Kota Batam sesuai dengan undang-undang yang berlaku, meminta Mendagri memberikan sangsi kepada Walikota Batam karena tidak tegas dalam mengambil keputusan dan ancaman akan terus melakukan demo kelanjutan apabila tuntutan tersebut tidak dipenuhi.

“ Kami akan melakukan demo kembali dengan melibatkan mahasiswa dengan jumlah yang lebih besar apabila tuntutan Kami tidak di penuhi, “tutupnya.

Pantauan dilapangan, demo sempat terjadi aksi dorong mendorong antara petugas dan mahasiswa yang mencoba menerobos pintu gerbang masuk ke halaman kantor Pemko Batam yang juga disaksikan oleh pejabat Pemko  Febrialin dan Kadis Perdagangan dan Zarefriadi. IKA