
TERDEPAN.CO.ID,BATAM- Demo berjilid akan kembali terulang yang akan dilakukan oleh Aliansi Mahasiswa Kota Batam (AMKB) dengan menyiapkan aksi Jilid IV yang memprotes keras dan meminta pemerintah segera mencopot Sekretaris Daerah Kota Batam, Jefridin yang telah menerbitkan surat himbauan urunan sebesar Rp.50.000 untuk membantu ASN kuroptor Abdul Samad.
Dalam keterangannya yang ditulis R.Noor.C.S, mahasiswa akan menurunkan jumlah masa yang lebih banyak lagi jika pemerintah Kota Batam tidak menanggapi apa yang telah diminta oleh para peserta, untuk memberikan sanksi dan mencopot Sekda Batam, Jefridin.
“Titik terangnya masi tanda tanya? Karena mereka belum menjawab dengan pasti, hanya janji yang terucap dari mulut mereka,” kata Fauzan Aqrama salah satu peserta aksi yang sempat diamankan oleh polisi, karena melakukan pembakaran keranda mayat yang berisikan pocong bertuliskan pak Walikota Batam, Rabu (13/03/19) saat ditemui.
Sebelumnya Aqrama sempat diamankan oleh aparat saat m,elakukan demo di depan gedung DPRD Kota Batam dan Pemko Batam, namun hal tersebut tidak membuatnya takut untuk turun melakukan aksi serupa. Dan selama proses interogasi, dia juga hanya dimintai keterangan tentang kenapa dirinya membakar keranda tersebut setelah itu kembali dilepas.
“Itu emang udah, kesepakatan kami (membakar keranda) dalam melakukan aksi tersebut,” terangnya yang dirangkum oleh kepripedia.
Aksi lanjutanakan terus dilakukan, sambil menunggu janji yang pernah terlontar dari orang nomor satu di Batam yaitu Wali Kota Batam, Muhammad Rudi untuk segera menyelesaikan permasalahan tersebut.
“Kalo itu kami masih menunggu titik terang dari mereka, kalo beberapa hari ini mereka tidak ada respon, maka kami mahasiswa Aliansi Kota Batam akan turun melakukan aksi jilid 4 dengan jumlah masa yang lebih banyak dari aksi sebelumnya,” ujarnya.
Fauzan berharap dengan adanya protes dari mahasiswa ini kedepannya tidak ada pemimpin yang dengan mudah menyalahgunakan wewenang/jabatan yang merugikan masyarakat dan Negara.
Diketahui Fauzan Aqrama adalah kader dari (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia) GMNI dan ikut bergabung dalam AMKB (Aliansi Mahasiswa Kota Batam) ini, mengatakan visi misinya tidak jauh berbeda dengan peserta aksi lainnya yaitu ingin menuntaskan koruptor yang ada di Kota Batam.
Sebelumnya Aliansi Mahasiswa Kota Batam (AMKB) ini melakukan aksi demo jilid 3 didepan kantor Walikota Batam, karena menganggap surat himbauan untuk patungan membantu ASN yang terjerat kasus korupsi, yang diterbitkan oleh Sekdako Batam tersebut bertentangan dengan keinginan bangsa untuk melakukan pemberantasan kasus korupsi.
Menurut mahasiswa Wali Kota Batam seperti mayat yang tidak lagi memiliki taring, karena melakukan pembiaran. Untuk itu mahasiswa meminta agar Sekda Kota Batam tersebut mundur dari jabatannya.
Demo yang berlangsung dari pukul 08.00 Wib tersebut, berlokasi di depan Kantor Wali Kota Batam pada hari Selasa 5 Maret 2019. Demo kali ini tidak berjalan dengan kodusif, dan sempat terjadi keributan antara mahasiswa dan pihak kepolisian karena peserta aksi ada yang membakar keranda mayat yang berisikan pocong pak wali kota batam.
Editor :IKA