Mengaku Bersalah, Riza Fahlevi Hapus Postingan Artikel Singgung Media Online di Facebook

Muhammad Riza Fahlevi dalam laman facebook
Muhammad Riza Fahlevi dalam laman facebook

TERDEPAN.CO.ID, BATAM- Mengaku bersalah dan telah membuat kegaduhan di media sosial facebook Muhammad Riza Fahlevi yang mengaku menjabat sebagai Menejer Strategi Komunikasi dan Informasi Media ternama dan tertua di Batam langsung menghapus postingan artikel yang telah menyinggung jurnalis media online (Siber) yang Ia juluki Media Daring.

Artikel opini tulisan Riza Fahlevi di laman facebooknya sebelum dihapus

Padahal sebelumnya, saat dikonfirmasi melalui saluran telepon, Ia mengatakan akan menulis permintaan maaf di laman facebook pribadinya, kepada seluruh jurnalis media online yang merasa tersinggung atas artikel yang telah di publisnya tersebut.

Bacaan Lainnya

“ Maaf kalau ada yang tidak nyaman atas tulisan Saya, itu karena kecintaan Saya terhadap Jurnalistik yang membagi buta, dan Saya mengakui salah dan menyesal karena tidak menulis oknum, tapi niat Saya baik, bahkan tadi atasan juga sudah menegur dan banyak yang menelepon Saya dan sudah Saya jelaskan, nanti Saya akan buat permintaan maaf melalui media sosial di facebook juga karena Saya menulisnya kan di facebook, “tutur Riza, Rabu (06/02/19) pukul 15.52 Sore.

Postingan artikel Muhammad Riza Fahlevi  yang viral di Medsos

Namun saat redaksi TERDEPAN mencoba untuk membuka laman facebook Muhammad Riza Fahlevi, pada pukul 17.30 WIB (sore) pada hari itu juga, artikel yang sebelumnya diposting sudah tidak nampak dan diduga telah di hapus.

laman face book Muhammad Riza fahlevi setelah postingan dihapus

Diketahui artikel tersebut berisi dugaan penyebaran ujaran kebencian terhadap media online ( media siber) yang ia juluki media daring dengan memprofokasi masyarakat untuk meninggalkan media online yang dianggapnya tidak berkualitas dan brengsek.

Ujaran kebencian tersebut ia tuangkan dalam tulisan dengan judul “Insinuasi, Fitnah di Balik Tanda Tanya” yang menuturkan bahwa untuk membikin media online hanya bermodalkan uang 100.000 saja yang membuat seseorang punya kekuasaan, jabatan dan bisa digunakan untuk memeras pejabat.

Redaksi

 

TERDEPAN TV

Pos terkait